Selasa, 24 April 2018

ITIL Pada Perusahaan PT.Telekomunikasi Indonesia (Telkom)


ITIL Pada Perusahaan Telekomunikasi Indonesia (Telkom)



1.Service Strategy
PT. Telkom menerapkan strategi pemasaran yang konprehensif untuk memperkuat merek dagang serta meningkatkan penjualan perusahaan termasuk melalui aktivitas komunikasi pemasaran serta pengembangan jaringan distribusi produk dan layanan. Outlet plasa Telkom merupakan salah satu saluran distribusi utama produk dan layanannya, disamping beberapa jaringan distribusi layanan yang dimiliki.

2.Service Design
1.  Produk
PT Telkomsel menyediakan layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan telpon nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data, PT Telkom juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media dan eduitaiment, termasuk cloud-based dan served-based managed service layanan e-paymen dan layanan portal lainnya.
2.    Price
Harga yang ditawarkan kepada para pelanggan saat ini sudah menyesuaikan dengan kemampuan daya beli masyarakat Indonesia, serta untuk menjalankan misi dari perusahaan yaitu “more for less” yaitu memberikan kualitas produk yang bagus dengan harga yang lebih hemat.
3.    Place
PT Telkom memiliki banyak saluran distribusi salah satunya adalah plasa telkomsel dan GraPARI, yaitu outlet/lokasi berfungsi sebagai walk-in costumer service point. Diamana pelanggan dapat menggakses seluruh produk dan layana dari Telkom. GraPARI dikhususkan untuk layanan seluler yang dikelola oleh Telkomsel selain itu outlet seluler untuk skala kecil dengan nama GeraHALO dikelola oleh pihak ketiga.

4.    Promotion
Promosi yang dilakukan oleh Telkomsel dari tahun ketahun adalah telkomsel Poin. Dimana para pelanggan bisa mendapatkan poin dari setiap penggunaan produk Telkomsel lalu para pelanggan bisa menukarkan dengan hadiah yang telah ditentukan atau dapat mengikuti undian yang berkesempatan mendapatkan lebih besar lagi, tidak hanya itu Telkomsel juga bekerja sama dengan pemerintahan dengan memperbanyak titik Wi-Fi di seluruh kota agar para pelanggan bisa dengan mudah mendapatkan akses.
5.    People
Telkom memiliki budaya untuk membuat karyawan menjadi lebih baik dalam pekerjaannya yaitu dengan menerapkan The Telkom Way, yang mengandung tiga unsur inti 3P, yaitu philosophy, principle dan practice.
Philosophy to be the best : always the best yakni dasar yang berisi filosofi-filosofi dasar bagi seluruh jajaran Telkom untuk menjadi insan terbaik.
Principle to be the star : solid-speed-smart (3S) yaitu nilai-nilai inti yang berisi prinsip dasar untuk menjadi insan bintang. Principle to be the star mengandung tiga nilai inti yang disebut 3S : solid adalah terwujudnya satu hati, satu pikiran dan satu tindakan, speed adalah bertindak secara cepat dalam setiap pekerjaan dan smart yaitu bersikaf, berpikir dan bertindak secara cerdas dalam pekerjaanmelalui intuisi yang tajam.
Practices to be the winner yaitu standar perilaku yang berisi praktik-praktik luhur untuk menjadi pemenang.
6.    physical evidence
Bukti fisik yang ada adalah tower yang tersebar luas diseluruh Indonesia serta dengan pembaharuan teknologi yang cepat dan bukti fisik lainya adalah serat optic yang sudah terpasang sejauh 100.000 km.
7.    process
telkomsel membuka outletnya sesuai dengan ketentuan yang telah diberlakukan oleh perusahaan dan memberikan pelatihan kepada karayawannya aga pelayanan yang diberikan baik dan bisa menambah nilai lebih terhadap produk.

3.Service Transition
Dalam perjalanan sejarahnya, Telkom telah melalui berbagai dinamika bisnis dan melewati beberapa fase perubahan, yakni kemunculan telepon, perubahan organisasi jawatan yang merupakan kelahiran Telkom, tumbuhnya teknologi seluler, berkembangnya era digital, ekspansi bisnis internasional, serta transformasi menjadi perusahaan telekomunikasi berbasis digital.

1882 – Kemunculan Telepon
Pada 1882, kemunculan telepon menyaingi layanan pos dan telegraf yang sebelumnya digunakan pada 1856. Hadirnya telepon membuat masyarakat kian memilih untuk menggunakan teknologi baru ini. Kala itu, banyak perusahaan swasta menyelenggarakan bisnis telepon. Banyaknya pemain ini membuat industri telepon berkembang lebih cepat: pada 1892 telepon sudah digunakan secara interlokal dan tahun 1929 terkoneksi secara internasional.

1965 – Kelahiran Telkom
Pada tahun 1961, Pemerintah Indonesia mendirikan Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).
Namun, seiring perkembangan pesat layanan telepon dan telex, Pemerintah Indonesia mengeluarkan PP No. 30 tanggal 6 Juli 1965 untuk memisahkan industri pos dan telekomunikasi dalam PN Postel: PN Pos dan Giro serta PN Telekomunikasi.
Dengan pemisahan ini, setiap perusahaan dapat fokus untuk mengelola portofolio bisnisnya masing-masing. Terbentuknya PN Telekomunikasi ini menjadi cikal-bakal Telkom saat ini. Sejak tahun 2016, manajemen Telkom menetapkan tanggal 6 Juli 1965 sebagai hari lahir Telkom.

1995 – Tumbuhnya Teknologi Seluler

 4. Service Operation
.Saat ini TelkomGroup mengelola 6 produk portofolio yang melayani empat segmen konsumen, yaitu korporat, perumahan, perorangan dan segmen konsumen lainnya.
1.   Mobile
Portofolio ini menawarkan produk mobile voice, SMS dan value added service, serta mobile broadband. Produk tersebut ditawarkan melalui entitas anak, Telkomsel, dengan merk  Kartu Halo untuk pasca bayar dan simPATI, Kartu As dan Loop untuk pra bayar.
2.   Fixed
Portofolio ini memberikan layanan fixed service, meliputi fixed voice, fixed broadband, termasuk Wi-Fi dan emerging wireless technology lainnya, dengan brand IndiHome.
3.   Wholesale & International
Produk yang ditawarkan antara lain layanan interkoneksi, network service, Wi-Fi, VAS, hubbing data center dan content platform, data dan internet, dan solution.
4.   Network Infrastructure
Produk yang ditawarkan meliputi network service, satelit, infrastruktur dan tower.
5.   Enterprise Digital
Terdiri dari layanan information and communication technology platform service dan smart enabler platform service.
6.    Consumer Digital
Terdiri dari media dan edutainment service, seperti e-commerce (blanja.com), video/TV dan mobile based digital service. Selain itu, kami juga menawarkan digital life service seperti digital life style (Langit Musik dan VideoMax), digital payment seperti TCASH, digital advertising and analytics seperti bisnis digital advertising dan solusi mobile banking serta enterprise digital service yang menawarkan layanan Internet of Things (IoT).

5. Continual Service Improvement
PT. Telkom selalu mengimprove bentuk maupun jangkauan layananya hingga saat ini menjangkau dari sabang sampai marauke
PT. Telkom bukan hanya menjadi perusahaan telekomunikasi bagi Indonesia, mereka memiliki perguruan tinggi yang terkenal yaitu Universitas Telkom yang berada di bandung, yang nantinya beberapa karyawan staff dan manager akan diambil dari perguruan tinggi tersebut
PT. Telkom menjadi salah satu perusahaan paling berpengaruh di Indonesia


      I.        Daftar Pustaka

-https://www.telkom.co.id/servlet/tk/about/id_ID/stocklanding/profil-dan-riwayat-singkat.html

-http://telkommarjikanalisfebunsika.blogspot.co.id/2015/06/corporate-strategy-analysis-pada-pt.html

Rabu, 14 Maret 2018

Ulasan aplikasi “Adobe Scan” by Fadli Iman Santoso

Ulasan aplikasi “Adobe Scan” by Fadli Iman Santoso

            Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas sekaligus mengulas tentang aplikasi smartphone “Adobe Scan”. Pada zaman yang serba smartphone ini, kita sangat mengandalkan smartphone untuk segala pekerjaan. Apabila dulu sebelum era smartphone berkembang, men-scan dokumen atau hardcopy menjadi sebuah citra digital harus menggunakan piranti komputer tambahan yaitu scanner. Namun, sebuah inovasi semakin berkembang untuk mengubah sebuah kamera dari smartphone menjadi sebuah scanner dokumen.
            Adobe Scan merupakan garapan perusahaan software terkenal dan ternama yaitu Adobe Corp. Adobe memang saat ini diklaim sedang mengembangkan software pada perangkat mobile. Fungsi utama dari aplikasi adobe scan ini adalah untuk memindai sebuah dokumen lalu dijadikan dokumen digital atau pdf.
Berikut ini adalah beberapa feature yg ada didalam aplikasi.
  • Fitur
  • Pemindaian dokumen secara otomatis.
  • OCR otomatis dengan beberapa dukungan bahasa.
  • Pengeditan dokumen seperti koreksi warna, rotasi halaman, cropping, dan sebagainya.
  • Aplikasi yang gratis

  • User Interface
  1. Tampilan Awal aplikasi
    Dibutuhkan log-in untuk melanjutkan pada tahap ini, yaitu menggunakan adobe account



  2. Halaman Utama (Home)

    Pilih icon + untuk mulai menscan dokumen, dan pilih camera apabila ingin scan langsung dari camera dan pilih from photo apabila sudah di foto sebelumnya dokumennya.




  3. Tampilan hasil
    Pilih save pdf untuk meng-ekspor menjadi pdf



Setelah berhasil dijadikan pdf, maka otomatis adobe akan mengekspor dokumen ke adobe cloud, namun fitur ini bisa di nonaktifkan. Selain itu, dokumen dapat langsung di share ke berbagai sosial media dan aplikasi komunikasi lainya.



           



            Satu fitur lagi yang dapat saya katakan useful yaitu aplikasi ini bisa me-recognize kata yang terdapat didalam dokumen yang di scan. Artinya kita dapat mencari kata didalam dokumen dengan mengetikan kata kunci yang dicari, sangat useful untuk mahasiswa tentunya.



  • Kelemahan dan kelebihan
  • Kelebihan
  1. Dapat sangat membantu dalam kondisi perlu dokumen digital tanpa harus scan menggunakan piranti scanner
  2. Aplikasi ini gratis
  3. Dapat me-recognize sebuah kata, sehingga memudahkan dalam mencari keyword dalam dokumen

  • Kekurangan
  1. Semua pengguna yang ingin menggunakan aplikasi ini wajib mempunyai adobe account
  2. Dalam beberapa kondisi, me-recognize kata membutuhkan waktu yang lama
  3. Perlunya koneksi internet.



  • Perbandingan dengan aplikasi sejenis



  • Kesimpulan
Secara garis besar, aplikasi ini sangat membantu khususnya di kalangan pekerja kantor, mahasiswa yang sangat mengandalkan smartphone nya dalam keseharianya. Kegunaan aplikasi ini antara lain membantu kita dalam keadaan yang kurang memungkinkan untuk mencari piranti scanner dengan cepat. Terlebih lagi aplikasi ini dibandrol secara gratis oleh adobe.

Selasa, 30 Januari 2018

[TUGAS 4] JURNAL "OPTIMASI NILAI FRAME RATE DARI KARTU GRAFIS GTX 980 DENGAN TEKNOLOGI SCALABLE LINK INTERFACE (SLI)"

Optimasi nilai Frame Rate dari kartu grafis GTX 980 dengan Teknologi Scalable Link Interface (SLI)

Anis Marifatul Dienillah, Fadli Iman S, Riezka Yunistika Fajriati, Wing Aji Pradipta. (2018)

A. Abstraksi

Scalable Link Interface (SLI) adalah konfigurasi penggunaan dua GPU yang digunakan secara bersamaan untuk menghasilkan peningkatan performa proses rendering 3D dengan cara pembagian tugas untuk setiap GPU. Untuk menggunakan konfigurasi SLI, dibutuhkan dua GPU dan sebuah konektor jembatan SLI eksternal yang dihubungkan ke dalam motherboard. Saat konfigurasi telah dilakukan, instal driver yang tersedia yang membuat konektor jembatan SLI tersebut dapat bekerja. Driver dapat merancang bagaimana cara pembagian tugas tersebut bekerja. Ada tiga mode rendering yang tersedia dalam driver tersebut yaitu Alternating Frame Rendering (AFR), Split Frame Rendering (SFR), dan Boost Performance Hybrid SLI Rendering. Perbedaan menggunakan konfigurasi SLI dengan tanpa menggunakan konfigurasi SLI mencakup performa yang jauh lebih meningkat namun dengan kekurangannya yaitu harus mempunyai dua GPU yang sekaligus membutuhkan sumber daya listrik yang lebih.

B. Pendahuluan

Di zaman komputer yang terus cepat berkembang, orang sering mengeluh dengan performa komputernya dalam rendering 3D karena GPU nya yang sudah mulai usang. Orang cenderung membeli GPU baru yang mahal hanya untuk menggantikan GPU yang lama. Sekarang terdapat konfigurasi SLI sehingga orang tidak membutuhkan GPU baru yang mahal untuk menggantikan yang lama tetapi menggunakan GPU yang lama dan GPU baru dengan harga yang tidak terlalu mahal. Apa itu konfigurasi SLI? Mari kita lihat lebih dekat

Tujuan dari penelitian ini adalah menggali berbagai teknologi mutakhir dari SLI.
Berikut ini adalah tujuan spesifikasinya:

1. Perbedaan 3 mode dalam SLI
2. Kelebihan dan kekurangan SLI
3. Pengertian frame rate
4. Melihat perbedaan nilai frame rate dari kartu grafis GTX 980 dengan teknologi SLI dan tanpa menggunakan teknologi SLI.

C. Pembahasan

Scalable link interface

Alternating Frame Rendering (AFR)


Mode Alternating Frame Rendering (AFR) membagi beban kerja GPU secara bergantian setiap frame. Contohnya, frame 1 akan dirender oleh GPU 1, frame 2 dirender oleh GPU 2, frame 3 dirender oleh GPU 1, dan seterusnya. Mode ini menjadi yang sering digunakan dalam konfigurasi SLI karena beban kerja yang dilakukan antar GPU seimbang dan komunikasi yang harus dilakukan antar GPU kecil sehingga lebih stabil dan performa meningkat.

Split Frame Rendering (SFR)


Mode Split Frame Rendering (SFR) akan membagi layar menjadi beberapa bagian, dan bagian tersebut akan dirender oleh GPU yang sudah ditentukan. Contohnya, jika dirender secara vertikal maka GPU 1 bertugas merender bagian kiri layar dan GPU 2 bertugas merender bagian kanan layar. Render dengan cara ini beban kerja yang dilakukan antar GPU seimbang tetapi kurang diminati dibandingkan Alternating Frame Rendering (AFR) karena komunikasi antar GPU cukup besar sehingga berpotensi berkurangnya performa.

Boost Performance Hybrid SLI Rendering


Mode Boost Performance Hybrid SLI Rendering sifatnya sama seperti mode Alternating Frame Rendering (AFR) namun, perbedaannya adalah performa GPU yang digunakan dalam konfigurasi SLI tersebut berbeda sehingga driver membagi beban kerja berdasarkan performa GPU yang digunakan. Contohnya, jika performa GPU 1 lebih besar 2x dibandingkan GPU 2 maka driver akan memberi beban kerja pada GPU 1 2x lebih besar dibandingkan beban kerja pada GPU 2. Mode ini cocok digunakan oleh pengguna yang ingin membuat komputasi performa rendering 3D nya lebih baik tetapi memiliki dua GPU yang tidak identik.

Kelebihan Konfigurasi SLI:
1. Performa komputasi 3D meningkat.
2. Tidak dibutuhkan banyak komputer layaknya Komputasi Paralel Obyek 3D berbasis cluster LAN sehingga biaya dan listrik yang digunakan berkurang secara signifikan.
3. Penggunaan teknologi tersebut tidak hanya terbatas pada penggunaan rendering obyek 3D sehingga lebih dinamis.
4. Tidak harus identik GPU yang digunakan.

Kekurangan Konfigurasi SLI:
1. Harus menggunakan konektor jembatan SLI eksternal agar konfigurasi SLI dapat bekerja.
2. Dibutuhkan dua GPU.

Frame Rate

Frame rate adalah Jumlah bingkai gambar atau frame yang ditunjukkan setiap detik dalam membuat gambar bergerak; diwujudkan dalam satuan fps (frames per second), makin tinggi angka fps-nya, semakin mulus gambar bergeraknya. Game dan film, biasanya tinggi fps-nya.
Ketika serangkaian gambar mati yang bersambung dilihat oleh mata manusia, maka suatu keajaiban terjadi jika gambar-gambar tersebut dimainkan dengan cepat maka akan terlihat sebuah pergerakan yang halus, inilah prinsip dasar film, video dan animasi.

Untuk mendapatkan pergerakan gambar yang halus diperlukan frame rate minimal sebesar 10 FPS (Frame rate persekon). Film-film yang terdapat di gedung bioskop adalah film yang diproyeksikan dengan frame rate sebesar 24 FPS. Sedangkan video yang kita lihat di televisi memiliki frame rate sekitar 30 FPS (tepatnya 29.97 FPS). Untuk Negara yang memakai format standar NTSC (National Television Standart Comitte) yaitu Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Meksiko dan Korea. Untuk Negara Indonesia , Inggris, Australia, Eropa dan China menggunakan format video PAL (Phase Alternate Line) dengan frame rate sebesar 25 FPS. Sedangkan Negara Prancis, Timur Tengah dan Afrika menggunakan format video standart SECAM (Sequential Coleur Avec Memoire) dengan frame rate sebesar 25 FPS.

D. Percobaan/ Pengujian

Spesifikasi komputer yang digunakan dalam pengujian:
1. Prosesor: Intel Core i7-4770K
2. Kartu Grafis: GTX 980
3. Motherboard: ASRock Extreme6/ac LGA 1150
4. Random Access Memory (RAM): G.Skill F3-2133C9D-8GAB
5. Solid State Drive (SSD): Samsung 850 Pro (512 GB)
6. Kipas Pendingin Prosesor: Cooler Master HAF XB EVO
7. Kipas Pendingin Kartu Grafis: Cooler Master V1000 (1000W)

Perangkat lunak yang digunakan dalam pengujian:
1. Unigine Valley 1.0
2. 3DMark Fire Strike
3. Shadow of Mordor
4. BioShock Infinite
5. Elite Dangerous
6. Thief

Hasil Pengujian:


Dalam hasil pengujian diatas terlihat frame rate menggunakan teknologi SLI hampir 2x lipat dibandingkan tanpa menggunakan teknologi SLI. Frame Rate sangat penting dalam grafis komputer karena makin besar frame rate maka makin halus pergerakan gambarnya. Idealnya, frame rate dalam grafis komputer harus selalu diatas 60 keatas, karena jika dibawah angka tersebut akan sangat terasa pergerakannya seperti patah-patah dan akibatnya tidak akan terasa nyaman dilihat.

E. Kesimpulan

Scalable Link Interface (SLI) adalah konfigurasi multi-GPU yang menawarkan peningkatan rendering, dengan menggunakan 2 buah GPU dalam prosesnya, banyak hal yg menjadi alasan mengapa SLI harus digunakan saat ini, salah satunya tentang frame rate yg dihasilkan memiliki kualitas yang sangat baik, namun, tetap ada kekurangan yaitu dibutuhkanya dua buah GPU. Terlihat jelas ketika pengujian diatas tidak menggunakan teknologi SLI, nilai frame rate dari kartu grafis turun hampir 2 kali lipat dengan menggunakan teknologi SLI, semakin besar nilai frame rate, maka semakin baik kualitas motion yang dihasilkan oleh kartu grafis tersebut.

F. Daftar Pustaka

https://www.geforce.com/hardware/technology/sli
http://www.tomshardware.com/reviews/nvidia-sli-faq,4079.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Frame_rate

Minggu, 26 November 2017

[TUGAS 3] Perbandingan 2 Jurnal "ORGANIC LIGHT EMITTING DIODE (OLED)" dengan "40 YEARS RESEARCH AND DEVELOPMENT ON LIQUID CRYSTAL DISPLAYS(LCD)"

Nomor
Judul Penelitian
Tahun Penelitian
Deskripsi Penelitian
Hasil
Keterbatasan
Prospek
1.
ORGANIC LIGHT EMITTING DIODE (OLED).
2015.
Organic Light Emitting Diode (OLED).
Teknologi layar OLED berpotensi untuk menggantikan teknologi layar yang ada karena bahan utama nya dapat dari plastik sehingga bentuknya dapat fleksibel yang tidak dapat disaingi dengan teknologi layar lain yang ada saat ini.
Ketahanannya rendah, proses manufaktur nya masih mahal, dan kerentanannya terhadap air.
Menambahkan sebuah metode yang dapat membuat daya tahan nya menjadi lebih kuat terutama terhadap air
2.
40 years research and development on liquid crystal displays(LCD)
2014
Membuat cairan crystal (LCD) dapat digunakan dalam media tampilan
Teknologi media tampilan menggunakan LCD memiliki keunggulan pada tingkat contrast/kecerahan yg lebih tinggi, kualitas atau resolusi yang dihasilkan sangat tinggi, dan memakan daya realtif rendah
Contrast menurun ketika menganalisa program yg kompleks
Mengembangkan metode yang dapat menganalisis program lebih baik yg tdk berdampak kepada kualitas output tampilan LCD

[TUGAS 2] Analisis Jurnal "ORGANIC LIGHT EMITTING DIODE (OLED)"

Judul jurnal: ORGANIC LIGHT EMITTING DIODE (OLED).

Kata kunci: Elektronik, layar, perangkat, ketahanan, aplikasi.

Nama penulis: Aririguzo Marvis Ijeaku, Madu Hilary Chidubem, Emerole Kelechi Chukwunonyerem, Nwogu Uchenna Obioma.

Tujuan: Menggali berbagai teknologi mutakhir dari OLED .

Analisis: 
Organic Light Emitting Diode (OLED) adalah perangkat yang terdiri dari lapisan organik yang memancarkan cahaya sebagai respons terhadap arus listrik. Proses pembuatan OLED itu sendiri memiliki beberapa keunggulan dibandingkan panel layar datar yang dibuat dengan teknologi LCD yang mencakup bobot ringan dan substrat plastik fleksibel, sudut pandang yang lebih lebar, kecerahan yang lebih baik, efisiensi daya yang lebih baik dan waktu respon yang lebih cepat. Namun, kekurangannya meliputi rentang umur yang lebih pendek, keseimbangan warna yang buruk, kinerja di luar ruangan yang buruk, kerentanan terhadap kerusakan air dll. Penerapan OLED dalam elektronik semakin meningkat dari kamera ke ponsel, televisi, dll. OLED menyediakan prospek layar elektronik yang lebih tipis, lebih cerdas, lebih ringan dan ultrafleksibel, namun karena tingginya biaya pembuatan belum banyak digunakan.

OLED bekerja dengan cara yang mirip dengan dioda dan LED konvensional, namun alih alih menggunakan lapisan semikonduktor tipe-n dan tipe-n, mereka menggunakan molekul organik untuk menghasilkan elektron dan lubangnya. Sebuah OLED sederhana terdiri dari enam lapisan yang berbeda. Di bagian atas dan bawah ada lapisan kaca pelindung atau plastik. Lapisan atas disebut segel dan lapisan bawah substrat. Di antara lapisan tersebut, ada terminal negatif (kadang-kadang disebut katoda) dan terminal positif (disebut anoda). Akhirnya, di antara anoda dan katoda ada dua lapisan yang terbuat dari molekul organik yang disebut lapisan emisif (di mana cahaya dihasilkan, yang berada di sebelah katoda) dan lapisan konduktif (di samping anoda).

Ada 4 tahapan agar OLED dapat menghasilkan cahaya:
1. Untuk membuat lampu OLED menyala, kita cukup memasang voltase (beda potensial) melintasi anoda dan katoda.
2. Ketika listrik mulai mengalir, katoda menerima elektron dari sumber listrik dan anoda kehilangan elektron.
3. Sekarang kita memiliki situasi di mana elektron yang ditambahkan membuat lapisan emisif bermuatan negatif (mirip dengan lapisan tipe-n di dioda persimpangan), sedangkan lapisan konduktif menjadi bermuatan positif (serupa dengan material tipe-p).
4. Lubang positif jauh lebih mudah bergerak dibandingkan elektron negatif sehingga loncat melintasi batas dari lapisan konduktif ke lapisan yang memancarkan. Ketika sebuah lubang (yang kekurangan elektron) memenuhi sebuah elektron, kedua benda itu membatalkan dan melepaskan semburan energi singkat dalam bentuk partikel cahaya dengan nama lain foton. Proses ini disebut rekombinasi, dan karena ini terjadi berkali-kali sedetik, OLED menghasilkan cahaya terus menerus selama arus terus mengalir.

OLED memiliki 4 tipe:
1. Pasif Matriks OLED (PMOLED)
2. Aktif Matriks OLED (AMOLED)
3. OLED Layar Lipat
4. OLED Putih

OLED memiliki 6 keunggulan:
1. Karena lapisan pemancar cahaya dari OLED lebih ringan, substrat OLED bisa fleksibel, bukan kaku. Substrat OLED bisa berupa plastik dan bukan kaca seperti yang digunakan oleh LED dan LCD.
2. Berbahan plastik, lapisan organik OLED lebih tipis, lebih ringan dan lebih fleksibel daripada lapisan kristal dalam LED atau LCD.
3. OLED lebih terang dari LED. Karena lapisan organik OLED jauh lebih tipis daripada lapisan kristal anorganik pada LED, lapisan konduktif dan emisi dari OLED dapat berlapis banyak. Selain itu, LED dan LCD memerlukan kaca untuk dukungan, dan kaca akan menyerap sedikit cahaya sehingga layar lebih gelap. OLED tidak membutuhkan kaca.
4. OLED tidak memerlukan latar belakang cahaya untuk bekerja seperti LCD. LCD bekerja dengan selektif memblokir area latar belakang cahaya untuk membuat gambar yang anda lihat, sementara OLED menghasilkan cahaya sendiri. Karena OLED tidak memerlukan lampu latar, OLED mengkonsumsi daya lebih sedikit daripada LCD (sebagian besar daya LCD masuk ke latar belakang cahaya). Hal ini sangat penting untuk perangkat yang dioperasikan dengan baterai seperti telepon seluler.
5. OLED lebih mudah diproduksi dan bisa dibuat dengan ukuran lebih besar. Karena OLED pada dasarnya adalah plastik, mereka dapat dibuat menjadi lembaran tipis yang besar. Jauh lebih sulit membuat layar yang besar pada LCD dibandingkan OLED.
6. OLED memiliki bidang pandang yang luas, sekitar 170 derajat. Karena LCD bekerja dengan cara memblokir cahaya, mereka memiliki hambatan melihat yang melekat dari sudut tertentu. OLED menghasilkan cahaya sendiri, sehingga memiliki jangkauan pandang yang jauh lebih luas.
OLED memiliki 3 kelemahan:
1. Ketahanan - OLED merah dan hijau memiliki umur yang lebih lama (46.000 sampai 230.000 jam), sedangkan untuk OLED berwarna biru memiliki masa pakai yang jauh lebih pendek (hingga sekitar 14.000 jam (sekitar 1,6 tahun)).
2. Manufaktur - Proses manufaktur masih mahal.
3. Air - Air dapat dengan mudah merusak OLED.

© Fadli's Blog
Maira Gall