Minggu, 26 November 2017

[TUGAS 2] Analisis Jurnal "ORGANIC LIGHT EMITTING DIODE (OLED)"

Judul jurnal: ORGANIC LIGHT EMITTING DIODE (OLED).

Kata kunci: Elektronik, layar, perangkat, ketahanan, aplikasi.

Nama penulis: Aririguzo Marvis Ijeaku, Madu Hilary Chidubem, Emerole Kelechi Chukwunonyerem, Nwogu Uchenna Obioma.

Tujuan: Menggali berbagai teknologi mutakhir dari OLED .

Analisis: 
Organic Light Emitting Diode (OLED) adalah perangkat yang terdiri dari lapisan organik yang memancarkan cahaya sebagai respons terhadap arus listrik. Proses pembuatan OLED itu sendiri memiliki beberapa keunggulan dibandingkan panel layar datar yang dibuat dengan teknologi LCD yang mencakup bobot ringan dan substrat plastik fleksibel, sudut pandang yang lebih lebar, kecerahan yang lebih baik, efisiensi daya yang lebih baik dan waktu respon yang lebih cepat. Namun, kekurangannya meliputi rentang umur yang lebih pendek, keseimbangan warna yang buruk, kinerja di luar ruangan yang buruk, kerentanan terhadap kerusakan air dll. Penerapan OLED dalam elektronik semakin meningkat dari kamera ke ponsel, televisi, dll. OLED menyediakan prospek layar elektronik yang lebih tipis, lebih cerdas, lebih ringan dan ultrafleksibel, namun karena tingginya biaya pembuatan belum banyak digunakan.

OLED bekerja dengan cara yang mirip dengan dioda dan LED konvensional, namun alih alih menggunakan lapisan semikonduktor tipe-n dan tipe-n, mereka menggunakan molekul organik untuk menghasilkan elektron dan lubangnya. Sebuah OLED sederhana terdiri dari enam lapisan yang berbeda. Di bagian atas dan bawah ada lapisan kaca pelindung atau plastik. Lapisan atas disebut segel dan lapisan bawah substrat. Di antara lapisan tersebut, ada terminal negatif (kadang-kadang disebut katoda) dan terminal positif (disebut anoda). Akhirnya, di antara anoda dan katoda ada dua lapisan yang terbuat dari molekul organik yang disebut lapisan emisif (di mana cahaya dihasilkan, yang berada di sebelah katoda) dan lapisan konduktif (di samping anoda).

Ada 4 tahapan agar OLED dapat menghasilkan cahaya:
1. Untuk membuat lampu OLED menyala, kita cukup memasang voltase (beda potensial) melintasi anoda dan katoda.
2. Ketika listrik mulai mengalir, katoda menerima elektron dari sumber listrik dan anoda kehilangan elektron.
3. Sekarang kita memiliki situasi di mana elektron yang ditambahkan membuat lapisan emisif bermuatan negatif (mirip dengan lapisan tipe-n di dioda persimpangan), sedangkan lapisan konduktif menjadi bermuatan positif (serupa dengan material tipe-p).
4. Lubang positif jauh lebih mudah bergerak dibandingkan elektron negatif sehingga loncat melintasi batas dari lapisan konduktif ke lapisan yang memancarkan. Ketika sebuah lubang (yang kekurangan elektron) memenuhi sebuah elektron, kedua benda itu membatalkan dan melepaskan semburan energi singkat dalam bentuk partikel cahaya dengan nama lain foton. Proses ini disebut rekombinasi, dan karena ini terjadi berkali-kali sedetik, OLED menghasilkan cahaya terus menerus selama arus terus mengalir.

OLED memiliki 4 tipe:
1. Pasif Matriks OLED (PMOLED)
2. Aktif Matriks OLED (AMOLED)
3. OLED Layar Lipat
4. OLED Putih

OLED memiliki 6 keunggulan:
1. Karena lapisan pemancar cahaya dari OLED lebih ringan, substrat OLED bisa fleksibel, bukan kaku. Substrat OLED bisa berupa plastik dan bukan kaca seperti yang digunakan oleh LED dan LCD.
2. Berbahan plastik, lapisan organik OLED lebih tipis, lebih ringan dan lebih fleksibel daripada lapisan kristal dalam LED atau LCD.
3. OLED lebih terang dari LED. Karena lapisan organik OLED jauh lebih tipis daripada lapisan kristal anorganik pada LED, lapisan konduktif dan emisi dari OLED dapat berlapis banyak. Selain itu, LED dan LCD memerlukan kaca untuk dukungan, dan kaca akan menyerap sedikit cahaya sehingga layar lebih gelap. OLED tidak membutuhkan kaca.
4. OLED tidak memerlukan latar belakang cahaya untuk bekerja seperti LCD. LCD bekerja dengan selektif memblokir area latar belakang cahaya untuk membuat gambar yang anda lihat, sementara OLED menghasilkan cahaya sendiri. Karena OLED tidak memerlukan lampu latar, OLED mengkonsumsi daya lebih sedikit daripada LCD (sebagian besar daya LCD masuk ke latar belakang cahaya). Hal ini sangat penting untuk perangkat yang dioperasikan dengan baterai seperti telepon seluler.
5. OLED lebih mudah diproduksi dan bisa dibuat dengan ukuran lebih besar. Karena OLED pada dasarnya adalah plastik, mereka dapat dibuat menjadi lembaran tipis yang besar. Jauh lebih sulit membuat layar yang besar pada LCD dibandingkan OLED.
6. OLED memiliki bidang pandang yang luas, sekitar 170 derajat. Karena LCD bekerja dengan cara memblokir cahaya, mereka memiliki hambatan melihat yang melekat dari sudut tertentu. OLED menghasilkan cahaya sendiri, sehingga memiliki jangkauan pandang yang jauh lebih luas.
OLED memiliki 3 kelemahan:
1. Ketahanan - OLED merah dan hijau memiliki umur yang lebih lama (46.000 sampai 230.000 jam), sedangkan untuk OLED berwarna biru memiliki masa pakai yang jauh lebih pendek (hingga sekitar 14.000 jam (sekitar 1,6 tahun)).
2. Manufaktur - Proses manufaktur masih mahal.
3. Air - Air dapat dengan mudah merusak OLED.

1 komentar

© Fadli's Blog
Maira Gall