Nomor
|
Judul
Penelitian
|
Tahun
Penelitian
|
Deskripsi
Penelitian
|
Hasil
|
Keterbatasan
|
Prospek
|
1.
|
ORGANIC LIGHT EMITTING DIODE
(OLED).
|
2015.
|
Organic
Light Emitting Diode (OLED).
|
Teknologi
layar OLED berpotensi untuk menggantikan teknologi layar yang ada karena bahan
utama nya dapat dari plastik sehingga bentuknya dapat fleksibel yang tidak
dapat disaingi dengan teknologi layar lain yang ada saat ini.
|
Ketahanannya
rendah, proses manufaktur nya masih mahal, dan kerentanannya terhadap air.
|
Menambahkan
sebuah metode yang dapat membuat daya tahan nya menjadi lebih kuat terutama
terhadap air
|
2.
|
40 years research and development
on liquid crystal displays(LCD)
|
2014
|
Membuat cairan crystal (LCD) dapat digunakan dalam media tampilan
|
Teknologi media tampilan menggunakan LCD memiliki keunggulan pada
tingkat contrast/kecerahan yg lebih tinggi, kualitas atau resolusi yang
dihasilkan sangat tinggi, dan memakan daya realtif rendah
|
Contrast menurun ketika menganalisa
program yg kompleks
|
Mengembangkan metode yang dapat menganalisis program lebih baik yg tdk
berdampak kepada kualitas output tampilan LCD
|
Minggu, 26 November 2017
[TUGAS 3] Perbandingan 2 Jurnal "ORGANIC LIGHT EMITTING DIODE (OLED)" dengan "40 YEARS RESEARCH AND DEVELOPMENT ON LIQUID CRYSTAL DISPLAYS(LCD)"
[TUGAS 2] Analisis Jurnal "ORGANIC LIGHT EMITTING DIODE (OLED)"
Judul jurnal: ORGANIC LIGHT EMITTING DIODE (OLED).
Kata kunci: Elektronik, layar, perangkat, ketahanan, aplikasi.
Nama penulis: Aririguzo Marvis Ijeaku, Madu Hilary Chidubem, Emerole Kelechi Chukwunonyerem, Nwogu Uchenna Obioma.
Tujuan: Menggali berbagai teknologi mutakhir dari OLED .
Analisis:
Organic Light Emitting Diode (OLED) adalah perangkat yang terdiri dari lapisan organik yang memancarkan cahaya sebagai respons terhadap arus listrik. Proses pembuatan OLED itu sendiri memiliki beberapa keunggulan dibandingkan panel layar datar yang dibuat dengan teknologi LCD yang mencakup bobot ringan dan substrat plastik fleksibel, sudut pandang yang lebih lebar, kecerahan yang lebih baik, efisiensi daya yang lebih baik dan waktu respon yang lebih cepat. Namun, kekurangannya meliputi rentang umur yang lebih pendek, keseimbangan warna yang buruk, kinerja di luar ruangan yang buruk, kerentanan terhadap kerusakan air dll. Penerapan OLED dalam elektronik semakin meningkat dari kamera ke ponsel, televisi, dll. OLED menyediakan prospek layar elektronik yang lebih tipis, lebih cerdas, lebih ringan dan ultrafleksibel, namun karena tingginya biaya pembuatan belum banyak digunakan.
OLED bekerja dengan cara yang mirip dengan dioda dan LED konvensional, namun alih alih menggunakan lapisan semikonduktor tipe-n dan tipe-n, mereka menggunakan molekul organik untuk menghasilkan elektron dan lubangnya. Sebuah OLED sederhana terdiri dari enam lapisan yang berbeda. Di bagian atas dan bawah ada lapisan kaca pelindung atau plastik. Lapisan atas disebut segel dan lapisan bawah substrat. Di antara lapisan tersebut, ada terminal negatif (kadang-kadang disebut katoda) dan terminal positif (disebut anoda). Akhirnya, di antara anoda dan katoda ada dua lapisan yang terbuat dari molekul organik yang disebut lapisan emisif (di mana cahaya dihasilkan, yang berada di sebelah katoda) dan lapisan konduktif (di samping anoda).
Ada 4 tahapan agar OLED dapat menghasilkan cahaya:
1. Untuk membuat lampu OLED menyala, kita cukup memasang voltase (beda potensial) melintasi anoda dan katoda.
2. Ketika listrik mulai mengalir, katoda menerima elektron dari sumber listrik dan anoda kehilangan elektron.
3. Sekarang kita memiliki situasi di mana elektron yang ditambahkan membuat lapisan emisif bermuatan negatif (mirip dengan lapisan tipe-n di dioda persimpangan), sedangkan lapisan konduktif menjadi bermuatan positif (serupa dengan material tipe-p).
4. Lubang positif jauh lebih mudah bergerak dibandingkan elektron negatif sehingga loncat melintasi batas dari lapisan konduktif ke lapisan yang memancarkan. Ketika sebuah lubang (yang kekurangan elektron) memenuhi sebuah elektron, kedua benda itu membatalkan dan melepaskan semburan energi singkat dalam bentuk partikel cahaya dengan nama lain foton. Proses ini disebut rekombinasi, dan karena ini terjadi berkali-kali sedetik, OLED menghasilkan cahaya terus menerus selama arus terus mengalir.
OLED memiliki 4 tipe:
1. Pasif Matriks OLED (PMOLED)
2. Aktif Matriks OLED (AMOLED)
3. OLED Layar Lipat
4. OLED Putih
OLED memiliki 6 keunggulan:
1. Karena lapisan pemancar cahaya dari OLED lebih ringan, substrat OLED bisa fleksibel, bukan kaku. Substrat OLED bisa berupa plastik dan bukan kaca seperti yang digunakan oleh LED dan LCD.
2. Berbahan plastik, lapisan organik OLED lebih tipis, lebih ringan dan lebih fleksibel daripada lapisan kristal dalam LED atau LCD.
3. OLED lebih terang dari LED. Karena lapisan organik OLED jauh lebih tipis daripada lapisan kristal anorganik pada LED, lapisan konduktif dan emisi dari OLED dapat berlapis banyak. Selain itu, LED dan LCD memerlukan kaca untuk dukungan, dan kaca akan menyerap sedikit cahaya sehingga layar lebih gelap. OLED tidak membutuhkan kaca.
4. OLED tidak memerlukan latar belakang cahaya untuk bekerja seperti LCD. LCD bekerja dengan selektif memblokir area latar belakang cahaya untuk membuat gambar yang anda lihat, sementara OLED menghasilkan cahaya sendiri. Karena OLED tidak memerlukan lampu latar, OLED mengkonsumsi daya lebih sedikit daripada LCD (sebagian besar daya LCD masuk ke latar belakang cahaya). Hal ini sangat penting untuk perangkat yang dioperasikan dengan baterai seperti telepon seluler.
5. OLED lebih mudah diproduksi dan bisa dibuat dengan ukuran lebih besar. Karena OLED pada dasarnya adalah plastik, mereka dapat dibuat menjadi lembaran tipis yang besar. Jauh lebih sulit membuat layar yang besar pada LCD dibandingkan OLED.
6. OLED memiliki bidang pandang yang luas, sekitar 170 derajat. Karena LCD bekerja dengan cara memblokir cahaya, mereka memiliki hambatan melihat yang melekat dari sudut tertentu. OLED menghasilkan cahaya sendiri, sehingga memiliki jangkauan pandang yang jauh lebih luas.
OLED memiliki 3 kelemahan:
1. Ketahanan - OLED merah dan hijau memiliki umur yang lebih lama (46.000 sampai 230.000 jam), sedangkan untuk OLED berwarna biru memiliki masa pakai yang jauh lebih pendek (hingga sekitar 14.000 jam (sekitar 1,6 tahun)).
2. Manufaktur - Proses manufaktur masih mahal.
3. Air - Air dapat dengan mudah merusak OLED.
Kata kunci: Elektronik, layar, perangkat, ketahanan, aplikasi.
Nama penulis: Aririguzo Marvis Ijeaku, Madu Hilary Chidubem, Emerole Kelechi Chukwunonyerem, Nwogu Uchenna Obioma.
Tujuan: Menggali berbagai teknologi mutakhir dari OLED .
Analisis:
Organic Light Emitting Diode (OLED) adalah perangkat yang terdiri dari lapisan organik yang memancarkan cahaya sebagai respons terhadap arus listrik. Proses pembuatan OLED itu sendiri memiliki beberapa keunggulan dibandingkan panel layar datar yang dibuat dengan teknologi LCD yang mencakup bobot ringan dan substrat plastik fleksibel, sudut pandang yang lebih lebar, kecerahan yang lebih baik, efisiensi daya yang lebih baik dan waktu respon yang lebih cepat. Namun, kekurangannya meliputi rentang umur yang lebih pendek, keseimbangan warna yang buruk, kinerja di luar ruangan yang buruk, kerentanan terhadap kerusakan air dll. Penerapan OLED dalam elektronik semakin meningkat dari kamera ke ponsel, televisi, dll. OLED menyediakan prospek layar elektronik yang lebih tipis, lebih cerdas, lebih ringan dan ultrafleksibel, namun karena tingginya biaya pembuatan belum banyak digunakan.
OLED bekerja dengan cara yang mirip dengan dioda dan LED konvensional, namun alih alih menggunakan lapisan semikonduktor tipe-n dan tipe-n, mereka menggunakan molekul organik untuk menghasilkan elektron dan lubangnya. Sebuah OLED sederhana terdiri dari enam lapisan yang berbeda. Di bagian atas dan bawah ada lapisan kaca pelindung atau plastik. Lapisan atas disebut segel dan lapisan bawah substrat. Di antara lapisan tersebut, ada terminal negatif (kadang-kadang disebut katoda) dan terminal positif (disebut anoda). Akhirnya, di antara anoda dan katoda ada dua lapisan yang terbuat dari molekul organik yang disebut lapisan emisif (di mana cahaya dihasilkan, yang berada di sebelah katoda) dan lapisan konduktif (di samping anoda).
Ada 4 tahapan agar OLED dapat menghasilkan cahaya:
1. Untuk membuat lampu OLED menyala, kita cukup memasang voltase (beda potensial) melintasi anoda dan katoda.
2. Ketika listrik mulai mengalir, katoda menerima elektron dari sumber listrik dan anoda kehilangan elektron.
3. Sekarang kita memiliki situasi di mana elektron yang ditambahkan membuat lapisan emisif bermuatan negatif (mirip dengan lapisan tipe-n di dioda persimpangan), sedangkan lapisan konduktif menjadi bermuatan positif (serupa dengan material tipe-p).
4. Lubang positif jauh lebih mudah bergerak dibandingkan elektron negatif sehingga loncat melintasi batas dari lapisan konduktif ke lapisan yang memancarkan. Ketika sebuah lubang (yang kekurangan elektron) memenuhi sebuah elektron, kedua benda itu membatalkan dan melepaskan semburan energi singkat dalam bentuk partikel cahaya dengan nama lain foton. Proses ini disebut rekombinasi, dan karena ini terjadi berkali-kali sedetik, OLED menghasilkan cahaya terus menerus selama arus terus mengalir.
OLED memiliki 4 tipe:
1. Pasif Matriks OLED (PMOLED)
2. Aktif Matriks OLED (AMOLED)
3. OLED Layar Lipat
4. OLED Putih
OLED memiliki 6 keunggulan:
1. Karena lapisan pemancar cahaya dari OLED lebih ringan, substrat OLED bisa fleksibel, bukan kaku. Substrat OLED bisa berupa plastik dan bukan kaca seperti yang digunakan oleh LED dan LCD.
2. Berbahan plastik, lapisan organik OLED lebih tipis, lebih ringan dan lebih fleksibel daripada lapisan kristal dalam LED atau LCD.
3. OLED lebih terang dari LED. Karena lapisan organik OLED jauh lebih tipis daripada lapisan kristal anorganik pada LED, lapisan konduktif dan emisi dari OLED dapat berlapis banyak. Selain itu, LED dan LCD memerlukan kaca untuk dukungan, dan kaca akan menyerap sedikit cahaya sehingga layar lebih gelap. OLED tidak membutuhkan kaca.
4. OLED tidak memerlukan latar belakang cahaya untuk bekerja seperti LCD. LCD bekerja dengan selektif memblokir area latar belakang cahaya untuk membuat gambar yang anda lihat, sementara OLED menghasilkan cahaya sendiri. Karena OLED tidak memerlukan lampu latar, OLED mengkonsumsi daya lebih sedikit daripada LCD (sebagian besar daya LCD masuk ke latar belakang cahaya). Hal ini sangat penting untuk perangkat yang dioperasikan dengan baterai seperti telepon seluler.
5. OLED lebih mudah diproduksi dan bisa dibuat dengan ukuran lebih besar. Karena OLED pada dasarnya adalah plastik, mereka dapat dibuat menjadi lembaran tipis yang besar. Jauh lebih sulit membuat layar yang besar pada LCD dibandingkan OLED.
6. OLED memiliki bidang pandang yang luas, sekitar 170 derajat. Karena LCD bekerja dengan cara memblokir cahaya, mereka memiliki hambatan melihat yang melekat dari sudut tertentu. OLED menghasilkan cahaya sendiri, sehingga memiliki jangkauan pandang yang jauh lebih luas.
OLED memiliki 3 kelemahan:
1. Ketahanan - OLED merah dan hijau memiliki umur yang lebih lama (46.000 sampai 230.000 jam), sedangkan untuk OLED berwarna biru memiliki masa pakai yang jauh lebih pendek (hingga sekitar 14.000 jam (sekitar 1,6 tahun)).
2. Manufaktur - Proses manufaktur masih mahal.
3. Air - Air dapat dengan mudah merusak OLED.
[TUGAS 1] Analisis Jurnal "40 years research and development on liquid crystal displays(LCD)"
Judul jurnal : 40 years
research and development on liquid crystal displays(LCD)
Nama penulis :
Tatsuo Uchida
Tujuan :
Menemukan sebuah
potensi dalam penggunaan bahan cair/ LCD untuk kebutuhan optikal
Analisis :
liquid crystal display
LCD adalah suatu
jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama.
Product pertama yang di hasilkan oleh LCD adalah sebuah perangkat kalkulator
saku yg di produksi pada tahun 1972, beberapa latar belakang fundamental LCD
dipilih sebagai elemen yg di gunakan pada media tampilan yaitu, sifat optik dan
optik kristal cair bahwa molekul kristal cair sejajar kadang sejajar, sehingga
memudahkan beberapa tahap penelitian selanjutnya. Beberapa kelemahan juga di temukan pada LCD ini salah satunya adalah : menurunnya
contrast/kecerahan ketika menganalisa program yg kompleks
Pada awal penemuanya, LCD hanya berupa warna
monokrom(hitam&putih) kemudian, beberapa tahun kemudian penelitian
dilakukan untuk mendapatkan metode untuk menampilkan LCD berwarna, yaitu :
– Guest–host mode
– Selective reflection of cholesteric liquid
crystal
– Birefringence mode such as deformation of
vertical alignment phase and electrically controlled birefringence (ECB)
– DAP + cholesteric liquid crystal
– Twisted nematic cell (TN-cell) + color
polarizers
– TN-cell + retardation films
– Optical rotatory dispersion of chiral nematic
liquid crystal
– CRT + liquid crystal shutter (field sequential)
– Flat CRT + LCD (field sequential)
Namun, dari semua metode diatas tidak ada
satupun yg terlihat praktis pada kala itu, kemudian ditemukan 2 proses metode
yg jauh lebih praktis yaitu dengan system mencampurkan 3 warna primer, ada dua system
yaitu :
-
Menggunakan
merah, hijau, biru atau (RGB)
-
Menggunakan
cyan, magenta, kuning (CMYK)
Setelah
ditemukan metode yang tepat dan efektif, kemudian timbul kelemahan lainya yaitu dalah konsumsi daya yang relatif tinggi
karena lampu belakang.
Kemudian ditemukan kembali sebuah gagasan untuk mengatasi kelemahan itu
yaitu dengan munculnya LCD berdaya rendah 1 Warna LCD berurutan tanpa pewarna warna
Untuk mengatasi masalah konsumsi daya LCD warna, filte Ketiga lampu belakang warna
dinyalakan secara berurutan dan gambar warna LCD berubah dengan cepat sesuai
lampu belakang. warna. Metode ini memiliki kelebihan beberapa kali kecerahan
yang lebih tinggi (atau energi cahaya balik yang lebih rendah) dan resolusi
tiga kali lebih tinggi daripada jenis filter warna saat ini. Dengan metode ini,
perlu menggunakan LCD dengan waktu respon lebih pendek dari 5 ms, yaitu 10 sampai
50 kali lebih cepat dari LCD konvensional.
-Prospek LCD untuk masa depan
manusia memiliki masalah besar dalam kemampuan
komunikasi. kemampuan input gambar manusia dengan menggunakan penglihatan
memang luar biasa superior, namun kemampuan output gambar sangat buruk.
Misalnya, dibutuhkan sekitar 15 sampai 30 menit untuk menggambar satu gambar,
yang tiga hingga lima perintah lebih lambat daripada kemampuan masukan visual.
Karena ketidakseimbangan ini, manusia terutama menggunakan suara untuk output,
dan informasinya dikompres dengan menggunakan bahasa. Namun, butuh waktu
bertahun-tahun untuk belajar bahasa, terutama bahasa asing.
Saat ini, tidak ada solusi yang jelas untuk
masalah besar ketidakseimbangan antara kemampuan input dan output, sementara di
masa depan, elektronik akan menyelesaikannya dengan menggunakan panel sentuh,
input pena, pengenalan suara, detektor kinerja alami manusia termasuk gerakan
mata, dan detektor pemikiran atau aktivitas otak. Selain itu, diharapkan
internet akan ikut campur disini. Saat ini, berbagai industri seperti
elektronik konsumen, medis, dan mobil diisolasi satu sama lain karena telah
dikembangkan secara mandiri. Internet akan menggabungkan industri ini, dan
medan industri besar akan terlahir. Di bidang industri baru ini, informasi
gambar akan memainkan peran penting
Sabtu, 18 Maret 2017
Ringkasan pertemuan perkuliahan Ilmu Budaya Dasar 11 Maret 2017
Klik Link dibawah ini untuk menampilkan dokumen
Senin, 16 Januari 2017
Prasangka Diskriminasi dan Etnosentrisme
Judul Berita : Obama: Saya Menolak Diskriminasi terhadap Muslim AS
Prasangka adalah Sikap yang negatif terhadap sesuatu tanpa ada alasan yang mendasar atas pribadi tersebut.
Diskriminasi adalah Pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara ( berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama dan lain lain.)
Artikel Berita:
Obama: Saya Menolak Diskriminasi terhadap Muslim AS
Liputan6.com, Chicago - Barack Obama menyampaikan pidato perpisahannya sebagai Presiden Amerika Serikat di kampung halamannya, Chicago, pada 10 Januari 2017 waktu setempat.
"Halo, Chicago," kata Obama memulai pidatonya di McCormick Place Convention Centre. "Senang berada di rumah," lanjut dia yang disertai dengan gemuruh tepukan tangan danstanding ovation
Dalam awal pidato perpisahan Obama, presiden kulit hitam pertama Amerika Serikat itu membahas soal post-racial America--sebuah anggapan yang menyebut bahwa AS akan bebas dari preferensi ras, diskriminasi, dan prasangka.
"Setelah saya terpilih, terdapat diskusi soal post-racial America. Visi seperti itu, meski maksudnya baik, namun tidak pernah realistis. Karena ras tetap menjadi kekuatan ampuh dan sering (digunakan untuk) memecah belah masyarakat kita," ujar Obama.
"Saya hidup cukup lama untuk mengetahui bahwa hubungan antar ras telah lebih baik dari sepuluh, dua puluh, atau tiga puluh tahun lalu. Anda tidak hanya bisa melihatnya dalam statistik, Anda bisa melihatnya dalam sikap anak muda Amerika di seluruh spektrum politik," kata pria kelahiran 4 Agustus 1961 itu.
Namun, ia mengatakan bahwa rakyat Amerika tak boleh puas sampai di sana.
"Kita memiliki pekerjaan rumah lebih banyak. Bagaimana pun, jika setiap masalah ekonomi dibingkai sebagai perjuangan antar kelas menengah kulit putih dan minoritas yang tak pantas mendapatkannya -- maka pekerja seluruh warna kulit akan dibiarkan berjuang untuk mendapatkan sisa-sisanya, sementara orang-orang kaya akan lebih makmur," kata suami Michelle Obama.
"Jika kita menolak berinvestasi untuk anak-anak imigran, hanya karena mereka tidak terlihat sama seperti kita, kita akan mengurangi peluang masa depan anak-anak kita sendiri, karena anak-anak berkulit gelap itu mewakili bagian lebih besar dari tenaga kerja Amerika," imbuh Obama.
Dikutip dari The Guardian, Selasa (11/1/2017), Presiden AS yang menjabat selama dua periode itu, kembali melanjutkan pidatonya soal ras. Bahkan ia mengutip sebuah kalimat dari buku legendaris To Kill a Mockingbird karya Harper Lee.
"Anda tidak akan benar-benar memahami seseorang, sampai Anda mempertimbangkan hal-hal dari sudut pandangnya...sampai Anda menyusup ke balik kulitnya dan menjalani hidup dengan caranya," ujar Obama mengutip perkataan Atticus Finch dalam buku tersebut.
Pria lulusan Harvard Law School itu juga mengidentifikasi kelompok yang sering dijadikan topik diskusi selama pemilihan presiden 2016.
"Untuk kaum kulit hitam dan minoritas lain, itu berarti mengikat perjuangan kita sendiri dalam keadilan untuk menghadapai tantangan yang juga dihadapi banyak orang di negeri ini -- pengungsi, imigran, orang miskin pedesaan, transgender, dan juga orang kulit putih paruh baya yang dari luar tampak memiliki banyak keuntungan, tapi ia melihat dunianya terjungkal oleh perubahan ekonomi, budaya, dan teknologi," kata Obama.
Dalam kesempatan itu, Obama mengucapkan kalimat yang disambut tepuk tangan gemuruh dan sorakan dari penonton.
"Karena itulah saya menolak diskriminasi terhadap Muslim Amerika," ujar Barack Obama.
Tanggapan Terhadap Artikel
Tanggapan saya mengenai artikel ini antara lain..
Semenjak DonaldTrump mencalonkan diri sebagai presiden AS hingga sekarang resmi terpilih menjadi Presiden AS Isu yang paling menjadi viral adalah tentang adanya kebijakan larangan warga muslim di Amerika serikat. Para negara muslim di dunia sempat memprotes dan mengutuk sebuah kebijakan yang akan dilakukan oleh donald trump tsb, namun saya sebagai muslim bangga terhadap Obama yg menolak serta menentang kebijakan yg akan dilakukan oleh trump tsb, bagaimanapun sikap toleransi dalam beragama tidak boleh sampai hilang apalagi sampai terjadi diskriminasi umat beragama di dunia.
Nama : Fadli Iman S
Kelas : 1KA17
NPM : 12116465
Source
Senin, 09 Januari 2017
Agama dan Masyarakat
Agama dan Masyarakat
Judul Artikel Berita : SARA Pemicu Konflik yang Paling Ampuh
Pengertian Agama
Pengertian agama menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah system yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia serta lingkungannya.
Pengertian Masyarakat
Peter l. Berger, definisi masyarakat adalah suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas sifatnya. Keseluruhan yang kompleks sendiri berarti bahwa keseluruhan itu terdiri atas bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan .
Hubungan Agama dengan Masyarakat
Telah kita ketahui Indonesia memiliki banyak sekali budaya dan adat istiadat yang juga berhubungan dengan masyarakat dan agama. Dari berbagai budaya yang ada di Indonesia dapat dikaitkan hubungannya dengan agama dan masyarakat dalam melestraikan budaya.Sebagai contoh budaya Ngaben yang merupakan upacara kematian bagi umat hindu Bali yang sampai sekarang masih terjaga kelestariannya.Hal ini membuktikan bahwa agama mempunyai hubungan yang erat dengan budaya sebagai patokan utama dari masyarakat untuk selalu menjalankan perintah agama dan melestarikan kebudayaannya.Selain itu masyarakat juga turut mempunyai andil yang besar dalam melestarikan budaya, karena masyarakatlah yang menjalankan semua perintah agama dan ikut menjaga budaya agar tetap terpelihara.
Selain itu ada juga hubungan lainnya,yaitu menjaga tatanan kehidupan.Maksudnya hubungan agama dalam kehidupan jika dipadukan dengan budaya dan masyarakat akan membentuk kehidupan yang harmonis,karena ketiganya mempunyai keterkaitan yang erat satu sama lain. Sebagai contoh jika kita rajin beribadah dengan baik dan taat dengan peraturan yang ada,hati dan pikiran kita pasti akan tenang dan dengan itu kita dapat membuat keadaan menjadi lebih baik seperti memelihara dan menjaga budaya kita agar tidak diakui oleh negara lain.
Namun sekarang ini agamanya hanyalah sebagi symbol seseorang saja. Dalam artian seseorang hanya memeluk agama, namun tidak menjalankan segala perintah agama tersebut. Dan di Indonesia mulai banyak kepercayaan-kepercayaan baru yang datang dan mulai mengajak/mendoktrin masyarakat Indonesia agar memeluk agama tersebut. Dari banyaknya kepercayaan-kepercayaan baru yang ada di Indonesia, diharapkan pemerintah mampu menanggulangi masalah tersebut agar masyarakat tidak tersesaat di jalannya. Dan di harapkan masyarakat Indonesia dapat hidup harmonis, tentram, dan damai antar pemeluk agama yang satu dengan lainnya.
Komentar Terhadap artikel berita
Hal yang saya dapat soroti dari artikel diatas adalah masyarakat kita atau masyarakat indonesia seakaan punya ciri tersendiri tentang ke sensitifan sesuatu hal, yaitu sara. hampir mirip dengan kasus perbedaan warna kulit pada negara negara eropa khususnya amerika. Sara di Indonesia bukan lah hal yang baru, dan menurut saya itu adalah senjata "pemicu konflik yang paling ampuh". lantas, apakah masyarakat kita segampang itu di pecah belah ?
Nama : Fadli Iman S
Kelas : 1KA17
NPM : 12116465
Langganan:
Postingan (Atom)