Senin, 31 Oktober 2016

Pelapisan Sosial dan Persamaan Derajat

  • Pengertian Pelapisan Sosial dan Persamaan Derajat
     Menurut P.J. Bouman, pelapisan sosial adalah golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu.Oleh karena itu, mereka menuntut gengsi kemasyarakatan. Hal tersebut dapat dilihat dalam kehidupan anggota masyarakatyang berada di kelas tinggi. Seseorang yang berada di kelas tinggi mempunyai hak-hak istimewa dibanding yang berada di kelas rendah.

   Sedangkan, Persamaan derajat adalah persamaan yang dimiliki oleh diri pribadi kepada diri orang lain ataupun masyarakat,biasanya persamaan derajat itu dapat dinyatakan dengan HAM Hak Asasi Manusia yang telah diatur dalam UU


  • Artikel Terkait Pelapisan Sosial dan Persamaan Derajat
-Judul Berita/Artikel : ICW: Lapas Sukamiskin, Perlakuan Istimewa Negara Bagi Koruptor

-Cuplikan Berita/Artikel :
     Koordinator Hukum dan Monitoring Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho, menilai Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin bukan tempat untuk membuat efek jera bagi para koruptor.

    Menurutnya, Lapas Sukamiskin yang berada di Bandung, Jawa Barat, itu merupakan tempat mewah bagi para koruptor. Untuk membuat efek jera bagi koruptor, pemerintah harus menghapus Lapas khusus bagi pelaku tindak pidana korupsi.

-Screenshot Berita/Artikel :
 



 
-Opini Terhadap Berita/Artikel :
   Menurut saya, mengapa hal ini bisa terjadi karena kurangnya atau lengahnya pemerintah dalam mengawasi jalanya sebuah sistem hukuman penjara di dalam negeri khususnya sebuah rutan untuk para koruptor, peran ICW disini sangat membantu pemerintah dalam mengatasi masalah ini dan patut di beri apresiasi

-Saran Terhadap Berita/Artikel :
    Saran saya antara lain yaitu, badan pemerintah harus mengetatkan pengawasan terhadap rutan rutan bagi kuruptor. jangan sampai seorang koruptor mendapatkan pelayanan yg lebih layak ketimbang seorang tersangka maling sendal.


Nama  : Fadli Iman S
NPM : 12116465
 

Minggu, 16 Oktober 2016

Review Film "Garuda di Dadaku"

Judul Film : Garuda di Dadaku
Sutradara : Ifa Isfansyah
Tema Film : Nasionalisme
Pemain :
Emir Mahira : Bayu
Aldo Tansani : Heri
Marsha Aruan : Zahra
Ikranagara : Kakek Usman
Maudy Koesnaedi : Ibu Wahyuni
Ary Sihasale : Pak Johan, pelatih sekolah sepakbola
Ramzi : Bang Duloh

  • Review Film

 Garuda di Dadaku adalah sebuah film karya anak bangsa yang menceritakan kisah seorang anak SD yang memiliki mimpi besar bersama "Timnas Indonesia". Bayu sangat berbakat dalam bidang sepakbola yang mana itu di turunkan oleh ayah kandungnya, namun, 'mimpi besar' bayu di tentang oleh kakeknya sendiri dikarenakan kakeknya ingin cucunya lebih ke arah seniman dan tak ingin berurusan dengan sepakbola karena trauma akan hal yg terjadi kepada ayah bayu karena mengalami cidera berat sewaktu menjadi pesepakbola.

Bayu memiliki sahabat bernama Heri. Heri adalah seorang anak orang kaya yang menggilai sepak bola tetapi sayangnya ia tidak bisa bermain bola karena ia adalah penyandang cacat dan harus duduk di kursi roda. Namun, berkat Heri lah Bayu memiliki support terbesar dalam meraih cita -cita dan mimpi besarnyaDengan dukungan sahabatnya ini, Bayu menjadi pantang menyerah untuk meraih mimpinya menjadi pemain sepak bola. Dibantu teman baru bernama Zahra yang misterius, Bayu dan Heri harus mencari-cari berbagai alasan kepada Sang Kakek, agar Bayu dapat terus berlatih sepak bola. Tetapi hambatan demi hambatan terus menghadang mimpi Bayu ini, dan bahkan persahabatan tiga anak itu terancam putus. Konflik inilah yang dikemas secara apik oleh sang penulis dengan menanamkan nilai-nilai pendidikan, semangat hidup dan persahabatan yang terjalin erat diantara anak-anak dari kelas sosial yang berbeda.

Bayu menghadapi ambisi besar sang Kakek dan harus menjadi anak yang penurut, dan bergelut di bidang seni. Namun di balik itu, ia justru melakukan sebuah pemberontakan karena ia mempunyai mimpi dan ambisi yang lebih besar untuk menjadi pemain sepak bola. Dan pada akhirnya mimpi Bayu yang kuat ini, berakhir pada kebahagiaan. Lewat kerja keras dan dukungan sahabat-sahabat yang memfasilitasi semua kebutuhan bayu untuk meraih cita citanya itu.

  • Kelebihan Film 
 Garuda di Dadaku adalah film Indonesia yang bagus dan mendidik. lewat film ini, banyak pesan moral yang terdapat bagi anak anak bangsa terutama yang sedang mengejar 'Mimpi besar' mereka. Dengan pantang menyerah dan terus berusaha demi mimpi - mimpi tersebut.

  • Opini
 Opini saya pribadi tentang film ini adalah tentang masalah kakek bayu yang dari awal film sudah membenci sepakbola, jadi banyak pihak atau penonton yang sudah membenci kakek bayu di awal film, termasuk saya. Pengalaman saya menonton film ini di bioskop, hal yg kurang dari film ini adalah durasi yang kurang panjang hehe.



Nama : Fadli Iman S
NPM : 12116465


*Source :

Wikipedia


Minggu, 09 Oktober 2016

Pemuda dan Sosialisasi

Judul Berita : Liga Pelajar U-16 Menjadi Konsen Menpora untuk Menjadi Wadah Pembinaan Pemain Muda





Bab.3 Pemuda dan Sosialisasi

  • Pemuda
       Pengertian pemuda menurut materi pada ebook yg telah saya baca adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam - macam harapan, terutama dari generasi lainya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generrasi sebelumnya, generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus

  • Sosialisasi
Pengertian Sosialisasi adalah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan

  • Artikel yang diangkat
Pada kali ini saya akan mengankat topic tentang sebuah permasalahan pembinaan pemuda dalam bidang olahraga tepatnya sepakbola, seperti kita ketahui, sepak bola dalam negeri baru saja reborn setelah mengalami masa hukuman oleh FIFA 2015 silam. dan Menpora ingin mengatasi suatu masalah pada sepakbola Indonesia yg terjadi pada generasi muda atau pemuda yg kurang mendapat perhatian khususnya dari klub klub local dan nantinya menjadi pemain Timnas

  • Isi artikel
Jakarta: Menpora Imam Nahrawi didampingi Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Gatot S. Dewa Broto, Staf Ahli Faisal Abdullah, Ketua Bidang Prestasi KONI M. Asyiq, Kadisorda DKI Jakarta Firmansyah, Staf Khusus M. Khusen membuka secara resmi Liga Pelajar U-16 Piala Menpora tahun 2016 di Stadion Soemantri Brojonegoro Kuningan, Jakarta, Minggu (04/9) petang.
Menpora merasa bangga dan optimis melihat antusias para peserta mengikuti Liga Pelajar U-16. "Kelak kalianlah yang akan membawa nama baik Indonesia di bidang sepakbola di kancah internasional, bila kita serius mengawal dengan baik maka tidak akan sudah menyiapkan timnas dan pesepakbola di masing-masing usia," ujar Menpora.
Pemerintah akan terus konsen menggalakkan kompetisi usia dini. "Kemenpora akan terus menggalakan kompetisi usia dini guna mempersiapkan agar kita kembali menjadi macan asia dan harus disiapkan mulai sekarang tidak ada yang instan, agar kelak tidak hanya menang di Piala AFF tetapi di piala lain bahkan piala dunia melalui kalian semua," tegas Menpora.
"U-16 ini menjadi konsen kita semua, tidak boleh pesimis tinggalkan ego masing-masing mari bekerjasama dengan baik maka kita akan kembali menemukan kejayaan sepakbola tanah air, kepada para wasit pimpinlah pertandingan ini dengan jujur dan adil jangan pilih kasih harus netral, disitulah kunci fairplay dijunjung tinggi," pesannya dengan memukul kentongan sebagai tanda dibuka secara resmi pertandingan Liga U-16 Piala Menpora 2016.
Liga Pelajar U-16 ini diikuti 29 provinsi sebagai peserta mereka dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Maluku Utara.
Liga Pelajar U-16 ini adalah bagian dari tangga pembinaan sepakbola Indonesia yang digagas Menpora dalam upaya mengembalikan kejayaan sepakbola Indonesia berjenjang dari kabupaten/kota beranjak ke provinsi hingga ke bertanding di tingkat nasional.
"Mereka yang hadir adalah tim-tim terbaik dari provinsinya masing-masing, meski baru pertama digelar tetapi mampu diselenggarakan di 31 provinsi melibatkan 950 klub sepakbola, 20 ribu pemain muda Indonesia semoga mereka mewakili timnas Indonesia U-16 Piala AFF tahun 2017," ujar Kusnaeni melaporkan


  • Tanggapan dan solusi artikel
Menurut pendapat saya sebagai pengamat sepakbola muda di Indonesia, ini adalah langkah positif Menpora dalam pembinaan sepakbola usia muda yang nantinya akan menjadi bibit - bibit pemain Timnas Indonesia dalam beberapa tahun kemudian. dan menurut saya Menpora perlu mengadakan suatu kompetisi khusus untuk para pemain muda Indonesia yang nantinya akan menjadi hal pertimbangan untuk mengambil skuad Timnas muda Indonesia


*source


Nama : Fadli Iman S
NPM : 12116465






Sabtu, 01 Oktober 2016

BAB.2 INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT

Assalamualaikum wr wb

Pada BAB.2 Individu, Keluarga, dan Masyarakat saya telah merangkum dalam bentuk slide


Isi singkat rangkuman dibawah menjelaskan antara lain pengertian Individu, Keluarga dan Masyarakat, fungsi fungsi keluarga, pertumbuhan, urbanisasi dan desa beserta relasinya




Nama : Fadli Iman Santoso
NPM : 12116465
© Fadli's Blog
Maira Gall